Planet Jupiter Bahkan Lebih Aneh dari yang Kita Duga

Seperti yang Dilansir dari laman Atlasobscura.com pada (03-Juni-2017). Kita sudah lama tahu bahwa Jupiter adalah planet raksasa dan aneh. Tapi kita mungkin meremehkan betapa anehnya. Pesawat ruang angkasa Juno, yang diluncurkan pada tahun 2011, baru saja mengirimkan data ilmiah pertamanya dan merupakan mesin doozy. Raksasa gas tersebut memiliki medan magnet yang kental, badai kutub sebesar Bumi, dan aurora tidak seperti ilmuwan yang pernah ada.

Pakar astronomi Italia, Galileo Galilei, bahkan telah membuat laporan observasi detail pertama tentang Jupiter dan satelit-satelitnya pada 1610. Hasil studi terbaru mengungkapkan sejumlah keunikan di planet yang tertutup awan tebal itu.

Menggunakan data dan citra yang dikirim wahana nirawak Juno, para ilmuwan menemukan ada sejumlah topan raksasa di dekat kutub-kutub Jupiter yang selama ini sulit sekali diamati. Dalam laporan studi yang dimuat di jurnal Science pada 25 Mei lalu, fenomena aurora yang terjadi di Jupiter sangat berbeda dengan cahaya yang muncul di kutub utara dan selatan bumi.

Topan dan badai di kawasan kutub Jupiter sangat besar dengan ukuran setara bumi. Topan tersebut sangat padat dan saling bersinggungan. Tapi para peneliti masih belum mengetahui bagaimana topan sebesar itu bisa terbentuk.

Data kiriman wahana milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang tiba di orbit Jupiter pada Agustus tahun lalu menunjukkan planet gas raksasa itu adalah dunia yang kompleks dan penuh gejolak. "Kami sadar akan ada hal baru yang diberikan Jupiter," ujar Scott Bolton, peneliti utama dalam misi Juno, seperti ditulis di laman NASA. "Ternyata banyak sekali hal yang terjadi dan tak kami duga sebelumnya." Seperti yang Dilansir dari laman tekno.tempo.co pada (Juni-01-2017).


Image: Geologyinmotion.com | Topan yang Besar di Jupiter

Seperti yang Dilansir dari laman tempo.co pada (Juni-01-2017). Bolton dan koleganya menilai kutub Jupiter merupakan tempat yang aneh. "Ada ribuan topan berpilin di sekitar kutub," ujarnya. "Terlihat seperti kawah tumbukan meteor, tapi semua ada di atmosfer karena itu planet gas."
Para peneliti tak tahu apa pemicu topan kutub yang lebarnya bisa mencapai 1.400 kilometer itu. Belum diketahui juga apakah topan itu stabil atau mengalami perubahan drastis. "Ada kemungkinan topan-topan itu selalu ada di sana," kata Bolton.


Image: Voanews.com | Aurora yang Muncul di Kutub Jupiter

Aurora yang muncul di kutub-kutub Jupiter juga sangat berbeda. Di bumi, aurora muncul akibat efek pancaran partikel dari matahari di magnetosfer lalu bergerak ke arah kutub.
Sebagian partikel ini dialihkan dan menabrak gas-gas di atmosfer serta menciptakan cahaya. Di Jupiter, aurora tampaknya muncul dari bagian dalam planet. Kondisi ini mengindikasikan adanya kejanggalan di medan magnet planet tersebut.


Image: Atlasobscura.com | Emisi Termal Planet Jupiter

Medan magnet Jupiter ternyata jauh lebih kuat dari dugaan para peneliti sebelumnya. Para peneliti memperkirakan medan magnet yang bergumpal-gumpal itu ada kemungkinan dipicu oleh gerakan besar di dekat permukaan planet dan inti yang besar.

Dalam laporan di jurnal Geophysical Research Letters Pada (Juni-01-2017), ukuran inti Jupiter diperkirakan mencapai 25 kali massa inti bumi. "Juno memberikan gambaran medan magnet yang tak pernah kita punya sebelumnya," kata Jack Connerney, ketua tim penyelidik medan magnet dari NASA.