Pendiri Twitter Minta Maaf Karena Telah Membantu Memilih Trump

Image: Foxnews.com

 Pendiri Twitter secara terbuka meminta maaf atas peran yang mungkin dimainkan platform media sosial tersebut dalam pemilihan presiden AS yang berakhir dengan kemenangan Donald Trump.

Dilansir dari wawancara dengan the New York Times pada (20-05-2017 ), Evan Williams ditanya tentang ucapan yang dibuat oleh Trump pada bulan Maret saat dia berkata: “Saya rasa mungkin saya tidak berada di sini (jadi presiden) jika bukan karena Twitter.” 

"Ini hal yang sangat buruk, peran Twitter dalam hal itu," katanya. "Jika memang benar dia tidak akan menjadi presiden jika bukan karena Twitter, maka saya minta maaf." Dilansir dari foxnews.com pada 21-05-2017.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari pernyataan Williams, 
Pengusaha Silicon Valley berusia 45 tahun yang pernah menjabat CEO Twitter itu mengatakan, visinya terkait dengan media yang ia ciptakan jauh dari realitas saat ini. "Saya pikir ketika semua orang bisa bebas berbicara dan bertukar informasi serta gagasan, dunia ini akan menjadi lebih baik. Saya ternyata salah," ujarnya. Seperti yang dilansir Foxnews pada (21/05/2017).

Presiden AS itu mengatakan kepada Tucker Carlson dari Fox News, “Saya pikir mungkin saya tidak akan berada di sini jika bukan karena Twitter, karena saya mendapatkan pemberitaan palsu seperti itu, sebuah pemberitaan yang tidak jujur. Maksud saya, jika Anda melihat – bukan termasuk Fox, karena menurut saya Fox cukup adil, tapi jika Anda melihat CNN dan jika Anda melihat jaringan lain. ” 

Trump memang meraih popularitas lebih besar dengan bergabung ke Twitter mulai 2009. Ia pun terus mendapatkan pengikut. Hingga saat ini, jumlah pengikutnya sebanyak lebih dari 30 juta akun.
Gedung Putih membela, penggunaan akun Twitter adalah cara Trump untuk lebih dekat dengan pendukungnya.  "Saya pikir saya tidak akan berada di sini (sebagai Presiden) jika bukan karena Twitter," kata Trump pada Maret lalu. Seperti dilansir dari republika.co.id (22-05-2017).